He is the late Burhanuddin Rahman, he is a teacher in one of government high school, BR is lovely name from his family. His friends and his neighborhoods call him Pak Bur. His nephews and his nieces call him Uncle Bur. His wife and his children call him Papa. He was born in Cupak, Solok-West Sumatera, at 22nd in November 1935. The oldest child from 6 children, with discipline education by his father who a teacher as well. He leave of some places for reach good life for his family. A few times move from one city to another city, from his village Solok and then move to Batu Sangkar (one of city in west sumatera) and finally he decided to stay in Pekanbaru. In this place he started from beginning in one of government high school. He is lovely teacher for his students. Always presented in every student event, because his student love him very much. Very like singing if there is chance. Very like a beautiful and sexy woman, but…. he is a faithful husband. He is vocal person and he is idealist among his friend. Because of that he was still choose PPP Party in every General Election and active as board in the Party. Otherwise at that regime (Soeharto regime) required to everybody in government choose Golkar. Because of that some people didn’t like him but still a lot of people like him. Until one time he left his idealistic, he was become follower Golkar, because life and law demands. He ever a candidate of Pekanbaru DPRD but failed because his idealistic.
Before he married, he was continued his study in
He was ever a political arrest in Solok, at the time he was a teacher in Solok, and at his free day from the jail at the 22nd February 1968, his lovely wife was give birth to their first child, and her name is MILDA. MILDA is from words L=Lepas D=Dari A=Aduan I=Infiltrasi M=Marhaenis. This name for remaining him for this moment.
His wife a kindergarten teacher, she willing to quite from her job for her lovely family, because he want to his wife become mother house for their children, so their children get education in their house is very well. He is a responsible husband, a hard working, love to his wife and their children. He is very discipline and humorist. He has three daughters.
But…. the God only give him short life, so… he never saw smile of his wife when their daughter passed the university, saw their wedding, saw who is their husband, saw the birth of his grandchildren, saw the liveliness of them. A lot of thing he never saw.
For this time, only that's all Papa..what I remember about you. Finally...I want to say something to you... I want to introduce someone, someone who maybe you like (I hope so), because he is from a city that you always mention if you introduce your self to anybody which from that city with Java language in very well. I beg your blessing Papa...and I miss you today.. more than days before.
Indonesia Version
Tulisan ini hanya sekedar untuk mengenang kembali seseorang yang menyebabkab saya hadir di muka bumi ini, dari sebagian dirinyalah saya ada.
Beliau adalah Burhanuddin Rahman (Almarhum), seorang Pegawai Negeri Sipil tepatnya seorang guru. BR panggilan sayang keluarganya, Pak Bur panggilan akrab di kalangan anak didiknya, teman dan tetangganya, Uncle Bur panggilan ponakannya, Papa panggilan dari isteri dan anak2 nya. Dilahirkan di desa Cupak, Kabupaten Solok-Sumbar pada tanggal 22 bulan November tahun 1935. Anak tertua dari 6 bersaudara, dengan dididik secara disiplin oleh ayahnya yang Pegawai Negeri Sipil tepatnya seorang guru pula. Merantau dengan tujuan ingin mencari kehidupan yang lebih layak untuk keluarganya. Beberapa kali pindah kota, dari kota kelahirannya solok (sang isteri dan anak2 mereka juga lahir di kota ini, kemudian pindah ke Batu Sangkar (
Sebelum menikah beliau pernah melanjutkan studi di
Pernah juga menjadi tahanan politik semasa beliau menjadi guru di Solok, bertepatan pada hari kebebasannya tanggal 22 Februari 1968, isteri tercinta melahirkan anak pertama mereka sehingga anak pertama mereka diberi nama MILDA yang merupakan singkatan dari L=Lepas D=Dari A=Aduan I=Infiltrasi M=Marhaenis.
Isteri beliau seorang guru TK yang rela berhenti demi keluarga tercinta, karena beliau menginginkan sang isteri menjadi ibu rumah tangga seutuhnya sehingga anak mereka mendapatkan pendidikan di rumah dengan baik. Seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab, ulet dalam bekerja, sayang isteri dan anak2nya. Sangat menegakkan disiplin dan juga humoris. Mempunyai 3 orang anak perempuan yang dikemudian hari dapat membanggakannya tanpa sempat disaksikan oleh beliau karena umurnya tidak begitu lama. Tuhan hanya memberikan umur yang singkat kepada nya.
Sehingga beliau tidak sempat menyaksikan senyum isteri tercinta di saat kelulusan anak2 perempuannya dari peruguruan tinggi, menyaksikan perkawinan anak2 perempuannya, menyaksikan siapa pendamping hidup anak2 perempuannya, menyaksikan kelahiran cucu2nya, menyaksikan kelincahan dan kegilaan cucu2nya, banyak hal yang tidak sempat beliau saksikan.
Saat ini, itulah yang aku ingat tentang dirimu Pa. Akhirnya..aku hanya ingin mengatakan sesuatu, aku ingin memperkenalkan seseorang kepada mu, seseorang yang mungkin kau suka karena dia berasal dari daerah yang selalu kau sebutkan pada saat memperkenalkan diri kepada orang yang berasal dari kota itu dalam bahasa jawa yang faseh. Aku mohon doa restumu Papa....Aku merindukan mu lebih dari hari2 kemaren.
18 comments:
horeeee... pertama... :)
bagus kisahnya... sangat mengharukan... :)
ehem... di paragraf terakhir, siapa yang dimkasud ya...? :P
bagonk:
Selamat mas bagonk...yang pertama dapet hadiah handuk...:)
Makasih...)
mmm siapa yaaa? tebak lagi aja, kalo bener dapet foucher ...he he
thanks ya, untuk ceritanya, mengharukan, u miss him very much
kehadirannya tetap ada dihati... ada satu ruang untuknya...tak tergantikan oleh siapapun..... walopun tlah tiada.. tetap berikan doa kepadanya...menyambung silaturahmi dengan sahabat-sahabatnya yang masih hidup atau keluarganya...merawat amal jariyahnya dengan baik.... hanya itu yang masih bisa kita lakukan... untuk menambah timbangan amal yang bisa dia banggakan di hari digelarnya Pengadilan oleh Yang Maha Menguasai Seluruh Alam Semesta ini...
mengharukan sekali..
abang yusuf alam romadhon :
nasehat yang penuh makna dan pertolongan :)
awi:
he eh d awi..:(
mas yusuf:
makasih mas yusuf nasehatnya
tatari:
:)
bahtiar:
ok deh
komentar ke delapan dapat hadiah apa? (ngarep mode on!)
jadi inget alm. ortu nih!
duh bacanya sedih banget, seseorang dapat menjadi begitu sangat berarti ketika dia telah pergi. Ayahku masih ada, aku tidak terlalu dekat dengannya, tapi setelah membaca postingan ini, I promise to take good care of him..
nice posting
Ortu yang mengagumkan....tauladan yang patut untuk menjadi contoh bagi siapa aja.
Thanks for your visiting my site and make me a comment. I placed ur site on my blog.....
ely:
Hadiah apa yaa??...:)
Wah jadi buat Ely sedih dong...:)
Ga bermaksud demikian lho El...:)
rinnie:
Makasih rin...ternyata tulisanku bisa menjad inspirasi mu untuk hubungan dengan ayah tercinta
mashuri:
makasih mas mashuri...
Ok deh...aku juga link blog kamu ya...:)
We always late to thank to God....We just aware about the given after it lost. Is right sister?
Buat nanang:
Yes that's right...but I already thank to God when my Father still life with me..:)
hmmm, very nice and touchy. I guess I almost forgot those who have changed my world... txs for reminding me. salam.
mba Rini.....
Rni ampe merinding bacana..
yg sabar yahh..tetep slalu kirim doa buat Ayah tercinta,percaya deh Beliau pasti sekarang ini bangga melihat ke-3 putri2nya telah sukses...
btw..itu sapa tuu...bagaimana klo kita bahas besok senin :D
ok ok...
semoga BR pengganti setangguh dan sehebat BR papamu.
ngomong-omong, insyaallah saya ikut BR ke solok sehabis lebaran nanti. insyaallah...
jeng...menyentuh banget ceritanya....
seandainya beliau masih bisa baca tulisan mu, betapa beliau sangat bangga pada mu jeng.....
btw, selamat ya...kayaknya ada yg mau dikenalin neh...hehe
arroengbinang:
thank you for visit my blog,
salam kenal juga...:)
langit:
makasih erni...
ok deh, kita ngegosip yaaaa tentang "hun" nya kamu juga ya he he...:)
bangsari:
amiiiin untuk doanya...:)
Wah...berita gembira niii makasih bangsari, ntar tak siapin kamar spesial untuk mu..:)
Nila:
Makasih juga jeng Nila...:)
he he he eh...:)
Post a Comment