Friday, March 30, 2007

Tanah Air Ku Indonesia
















Tanah Air


Tanah airku, tidak kulupakan
kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu

Tanah ku yang kucintai,….engkau kuhargai

Walaupun banyak negri kujalani,
Yang mashyur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku,
Disanalah ku rasa senang
Tanah, ku tak kulupakan….
Engkau kubanggakan

Kalo mau dengerin lagunya bisa didenger langsung di sini














Lagu ini sangat menyentuh khususnya saat ini, pada saat tidak berada di negeri sendiri. Padahal lagu ini sudah saya dengar dari dulu dan sering dinyanyikan tetapi baru saat ini terasa dalem banget...:-)
Kenapa tiba-tiba saya membicarakan lagu Tanah Air karangan Ibu Sud, ini ada sebabnya... Lagu ini saya dengar pada saat mengikuti acara Pre Viva dan Sarasehan dengan tema Sebuah Karya Untuk Bangsa. Acara ini merupakan salah satu acara yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) USM Penang, dimana pada acara tersebut, pelajar indonesia yang sedang menyusun tesis untuk S-2 mempresentasikan tesisnya menjelang ujian di depan para penguji yang sebenarnya. Acara ini disamping memberikan pengetahuan juga bertujuan untuk menguatkan silaturahmi antara pelajar indonesia khususnya di USM.

















Pertemuan dengan para pelajar indonesia tidak disengaja, pada saat lagi ngerjain tugas
di salah satu perpustakaan Universitas Sains Malaysia alias USM Penang, sedang asyik-asyiknya ngerjain tugas, ketemu ama salah 3 (karena lebih dari 1 orang) dari mereka, ternyata mereka studi S2 dan S3 di USM. Perkenalan diawali dengan pertanyaan "dari Indonesia ya?" berhubung pada saat itu saya mengenakan batik, terus berlanjut dengan pertanyaan "Indonesianya dimana?", kemudian berlanjut bertukat informasi dan kemudian saling bertanya tempat tinggal, saking serunya ngobrol ampe lupa kita lagi di perpustakaan, sempat ditegur karena berisik, kebetulan cewek semua, biasa kalo cewek ngumpul...lupa deh dimana keberadaannya...:)













Pertemuan berlanjut dengan acara olahraga keesokan harinya sabtu pagi dan berakhir di pelataran Internasional House dimana mereka semua tinggal. Berhubung Internasional House tidak menyediakan ruang tamu, mau tidak mau nongkrong di luar, di pelataran saja, Pelataran Internasional House jadi milik Indonesia buat sementara waktu...:)
Mereka kebanyakan dari Aceh, tapi ada juga yang berasal dari Medan dan Bandung. Obrolan tak kunjung berhenti, mulai dari obrolan makanan, kebudayaan, hubungan antara keduanya, tempat2 menarik di
Penang, politik, terus ditutup dengan gosip Aa Gym meskipun udah basi tapi tetap menarik karena menyangkut poligami...:)
Berhubung dari pagi pada belum makan so...acara obrolan ditutup tepat jam 12 siang.

















Keesokan harinya, di minggu pagi yang cerah...ikut acara seminar Pre Viva dan Sarasehan. Naaaah di acara itulah
saya bersama yang lainnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan juga lagu Tanah Air karangan Ibu Sud di perdengarkan. Wah...maklum saya baru kali ini menyanyikan lagu kebangsaan di negari orang, meskipun cuman di Malaysia yang merupakan negeri serumpun degan Indonesia, rasa nasionalisme saya jadi muncul...terharu...menambah saya mencintai Indonesia meskipun banyak jeleknya, banyak korupsinya, banyak kecelakaan pesawatnya, tetapi itu semua bukan salah Indonesia tetapi salah rakyatnya, yang terlalu perduli dengan perut sendiri dan kepentingan sendiri sehingga mengabaikan tanggung jawab sebagai rakyat Indonesia yang mempunyai kewajiban untuk memajukan bangsanya....negara kita yang tercinta.....INDONESIA
Hidup Indonesia....Jaya Indonesiaku....















Tanah Air ku tidak kulupakan, biarpun saya pergi jauh,
tidak kan hilang dari kalbu.....
walau banyak negeri yang kujalani, tetapi kampung dan rumahku... disanalah ku merasa senang....
tanah ku tak kulupakan...engkau kubanggakan


catatan redaksi:
Mohon maaf....kali ini tidak ada english version disebabkan rasa nasionalisme saya lagi di atas segala-galanya...:-)
gayanyaaaa....:))









Wednesday, March 21, 2007

Only 10 Ringgit

Only RM 10 you can get everything. This was motto for us when we went to Jerejak Island last friday. Jerejak island is one of small island near to Penang, only 10 minutes by ferry from Jeti Jerejak-Penang. At the time we only paid RM 10 return to jerejak island by ferry. You know… you have pay RM 25 to return. We got discount RM 15 per person, and the special prize only for consultant or special guest. Lucky for us, they thought we were special guest, we were group band, so we got RM 10 only. We have analyze for that reason, maybe they got phone call from somebody that mention about there was group band contain 10 person will coming and at the time we arrived there and maybe we looked like a group band because some of us wore cowboy hat, and also wore sarong….that was a reason. Even we said that we were from PGEC USM, and the man though the name of group band was PGEC USM. So..we were lucky…:-)

At 2.30 pm, ferry came to the Jeti and at 2.40 pm we left the Jeti and arrived Jerejak island at 2.50 pm. And we saw the long beach…not bad…..And we went around and we saw small football field, volleyball field and also park. Great day…I Said to my self. And like usual, PGEC group took some pictures and continued the journey sidewards to swimming pool, and finally we know that swimming pool belong to the Jerejak Resort and Spa. And our journey stop for a while in this hotel, asked about prize and facilities and of course about the discount prize. Actually the prize not very expensive….so if our family or some one special come to visit us, we already have a nice place to bring their vacation.

After we got enough information from this hotel, we continued our journey, we went hiking, and at the branch of road there were directions…so we chose direction to the jungle. After 15 minutes from the branch of road we found a suspension bridge. All of us crossed the bridge, in this bridge so fun because some of us made the bridge like swing…very excited…J and we took our pictures here to remain us for some day. After that… we continued our journey went to inside the jungle. On the way, because of tired… some of us said to go back, but no body want to go back, because we curiously where is end of this jungle. Our journey continued…..everybody become grassy, some of us danced, shouted, sang and acted like monkey…..we were enjoy that day….very enjoy. And you know…finally we saw the other beach from inside the jungle. To celebrate our discovery, we made circle and danced. Finally we know that end of this jungle is the beach. On the beach we did like usual, took the picture, made video and danced. Because our activity still many, so…. we decided to went back to the first beach for played volleyball and football. Not take a long time we arrived in Jerejak Resort and Spa again and we asked about dinner and after that we played volleyball. Excited games, and there was no winner and loose because the score was same. And then… we moved to the park, we played swing, everybody become like a child. And after that we played football, not large field but for us (the woman) very tied because that was the first time we played football. I can not imagine if playing in actual field. At the end of the game we took a picture like actual of football team.

After one day we loose our energy….we closed the day with good dinner at restaurant of Jerejak Resort and Spa, we top up RM 18 for dinner buffee. Not very expensive, with RM 18, you can eat everything you want until full. Can you imagine… we spent our time for dinner for 2 hours, because many kind of food inside the restaurant and the taste very nice…so..we didn’t want miss even one kind of food…:)

Everybody happy and satisfied at the day…..full happy day and finally we sit on the beach for 30 minutes because the ferry schedule was 9.30 pm. We left Jerejak island at 9.45 pm. Only spent RM 10 and plus RM 18 for dinner, we got everything. At the time was very good excellent journeyed and activity. The best day I ever had in Penang:)


(1 US$ about 3.3 Ringgit Malaysia )


Indonesia Version


Hanya 10 ringgit kamu dapat semuanya, Inilah moto kita pada saat kita pergi ke pulau Jerejak Jumat kemaren. Pulau Jerejak adalah salah satu pulau yang dekat dengan Penang, hanya 10 menit menggunakan ferry dari Jeti Jerejak-Penang. Pada saat itu, kita hanya bayar 10 ringgit, padahal seharusnya kita bayar 25 ringgit untuk kapal ferry pulang pergi. Hal ini disebabkan karena pada saat itu mereka mengira kita adalah group band, yang akan mentas di Pulau itu. Analisa kita sesudah kejadian itu adalah, ini baru dugaan... mungkin sebelumnya mereka mendapat telpon dari seseorang yang mengatakan bahwa akan ada group band yang berjumlah 10 orang akan datang, nah...ternyata yang datang adalah kami. Memang sih pada saat itu kita semua pake baju santai dan kalo diperhatikan seperti group band he he, ada yang pake topi koboy, ada juga yang pake sarung bali, yaaaa bener2 bisa lah dikatakan group band...:)) So....we are lucky.

Nah kemudian dengan cuek kita yaaa pura2 ga tau aja, wong itu kan salah mereka sendiri, yang penting kita ga boong, kita udah bilang bahwa kita dari PGEC USM dan bukan group band so....salah mereka dong ya...:) (cari pembenaran...:))

Tepat pukul 2.30 ferry yang akan membawa kita ke Pulau Jerejak menepi dan tepat pukul 2.40 kita meninggalkan Jeti dan menuju Pulau Jerejak. Tepat jam 2.50 pm kita nyampe di Pulau Jerejak dan langsung disambut dengan pantai yang lumayan indah. Kemudian kita menuju arah pantai dan ternyata disana tersedia lapangan bola kaki kecil2an, volleyball ukuran sedang dan ada layar tancepnyaaa......wah bakal jadi hari yang hebat nih...gumam saya dalam hati. Dan udah kebiasaan PGEC group kudu berfoto dulu untuk mengambil posisi yang mewakili kebersamaan dan kemudian perjalanan dilanjutkan menuju kolam renang, dan ternyata kolam renang tersebut milik Jerejak Resort dan Spa, akhirnya perjalanan kita jadi terseret ke Jerejak Resort dan Spa...hotelnya lumayan bagus dan ga mahal2 banget......jadi siapa yang mau berbulan madu kesana, silahkan lhoooo....:)

Nah kemudian kita duduk2 sebentar di hotel tersebut sambil nanya ini dan itu, ngumpulin informasi..mana tau saja ada sanak famili yang berniat mengunjungi kita2 di sini dan ini adalah salah satu tempat alternatif yang lumayan bagus.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup, kita lanjutkan perjalanan dan kali ini menuju jalan setapak dan akhirnya kita menemukan perempatan jalan, cukup banyak pilihannya sampe bingung tapi akhirnya kita memilih masuk hutan. 15 menit dari perempatan tersebut kita menemukan jembatan gantung, dengan menemukan jembatan gantung advanture kita bangkit, pas berada ditengah..seru juga ada yang iseng menggoyang2 jembatannya, serem juga yaaa. Semuanya menyeberangi jembatan dan sesampainya di ujung kita berpose, biasa pengabadian.....

Setelah puas di jembatan gantung kita melanjutkan kembali perjalanan menuju hutan. Berjalan....terus..terus..terus....tepat di tengah perjalanan ada yang ngusulin untuk balik, karena pada kecapean terutama yang cewek (kecuali aku lho ama temen ku yang dari Indonesia juga) tapi ga ada yang mau.... akhirnya perjalan kita lanjutkan terus karena semua penasaran pengen tau dimana akhir dari hutan ini. Perjalanan terus..terus...terus....nyantai banget hari itu....ada yang dance dan semua menjadi gila di hutan itu, teriak...teriak...berubah menjadi monkey dan semacamnyalah.....bener2 hiking yang sangat menggembirakan. Kamu tau...ternyata ujung dari hutan ini ada sebuat pantai yang lumayan indahnya....wah..semuanya bersorak gembira pada saat melihat pantai di sela2 pohon dari dalam hutan. Kita semua membuat lingkaran dan mulai bernyanyi dan membuat gerakan menari....gembira rasanya mengetahui ujung dari perjalanan kita. Nyampe di pantai kita melakukan pekerjaan rutin....jepret sana jepret sini..making video....wah..seru banget. Tapi karena berhubung kita belum menikmati permainan yang lain..so kami memutuskan untuk sebentar saja di pantai ini hanya 45 menit kami meninggalkan pantai tersebut, kembali menuju resort dan spa yang tadi dan tujuan yang lain yaitu permainan volley ball dan sepak bola tentunya.

Pada saat balik tanpa terasa kita sudah nyampe, ternyata ga begitu jauh kami sudah sampai lagi di hotel tempat pertama kami mengumpulkan informasi. Kami istirahat sebentar dan kemudian bermain bola voli pantai, permainannya seru juga sampe emosi he he ada ada saja dan akhir permainan draw ga ada yang menang dan ga ada yang kalah.

Kamipun pindah posisi ke taman bermain, di sini ada ayunan, seluncuran, timbangan. Semua menjadi anak kecil, ada yang main ayunan, timbangan dan seluncuran...semuanya pada menikmati. Setelah merasa cukup mengumpulkan energi kembali, kami bermain sepak bola, wah ternyata capek juga main sepak bola, baru kali ini saya bermain sepak bola, dengan lapangan yang sekecil itu saja udah capeknya minta ampuuun, gimana yang lapangan yang sebenarnya yaaa ga kebayang deh. Setelah capek kitapun berfoto bersama dengan gaya bak pemain sepakbola sungguhan.

Setelah seharian kehilangan energi yang luar biasa banyaknya, kamipun akhirnya menutup kegiatan kami dengan dinner di restaurant hotel tersebut dengan membayar tambahan 18 ringit...yaaaa lumayan murah karena kita bisa makan apa saja, bayangin aja kami makan dari awal orang tidak ada sampe orang lain meninggalkan kami satu persatu...sampai perut kami bener2 penuh dan terakhir kita istirahat di tepi pantai sambil menunggu ferry untuk balik ke penang island...tepat pukul 9.45 kami meninggalkan Pulau Jerejak....sangat menyenangkan hari itu...puas semuanya.

Cukup hemat bukan liburan akhir minggu kali ini hanya 10 ringgit dan ditambah 18 ringgit untuk dinner dan yang ga bisa tergantikannya yaaa itu aktivitas kita hari itu… benar2 luar biasa hebatnya, liburan akhir minggu yang terhebat yang pernah saya alami selama di Penang...:)



1 Ringgit Malaysia kira-kira 2500 rupiah



Monday, March 12, 2007

Chest X-ray in Ghost Rider Movie

Have you seen Ghost Rider Movie
When I saw the movie, there is stranger thing. Do you remember, in one of the beginning scene in this movie, Johnny Blaze (Nicholas Cage) back home after he met his girlfriend and they are going to run away tomorrow morning. And then he was back to his house and at the time he saw his father slept on the chair and he saw a paper and the paper is examination of chest X-ray
for his father. In this examination is mention that his father get advanced cancer that cause his father going to die. This is a start point of this movie, and that cause he was make a deal with devil for his father’s life. So…the stranger thing in this scene is fact of the examination of chest X-ray mention that his father get advance cancer. So far I know, the chest X-ray examination can not knowing about the level of cancer, that is hyperbola, because the examination only can see anatomy of organ inside, for example: condition of your heart such as an enlarged heart, heart failure and the other example if there is something in your air way or your lung such as bronchitis or tuberculosis so you can see there is opaque area in your bronchus or
lung areas. And also from the examination you can see a chest injury such as fracture in your rib or chest And from this examination also can see mass in your lung, so you can see the mass as opaque as well. So…the summary from this examination you can see how the condition of heart, air way, chest and lung but can not mention directly there is cancer and what the level of cancer inside. Because for decide there is cancer or not and what level the cancer, you must doing some examination, not only chest X-ray, chest X-ray only one of the examination to decide that.

That matter, really make me curiously to discuss that fact, this movie only concern about the phenomenal pictures but forgotten about small thing.
Otherwise, this movie also good and we can see how th
em manage the picture by computerize, even the story not possible but the pictures are phenomenal.


Indonesia Version


Udah nonton film Ghost Rider belum?
Saya pengen cerita ni tentang film tersebut. Ada sedikit keganjilan. Kamu ingat tidak, satu bagian dari awal film ini, ketika Johnny Blaze (Nicholas Cage) pulang ke rumah setelah bertemu dengan pacarnya dan berjanji untuk melarikan diri keesokan harinya, ketika Johnny balik ke rumah menemui ayahnya ketiduran di kursi dan pada saat itu lah Johnny melihat kertas, dan ternyata kertas tersebut adalah hasil pemeriksaan chest X-ray (Thorax X-ray) ayahnya. Dalam pemeriksaan itu disebutkan bahwa ayahnya mendapat kanker stadium lanjut dan itu berarti ayahnya akan meninggal dalam waktu dekat. Inilah start point dari film ini, karena alasan itulah Johnny Blaze melakukan perjanjian dengan setan untuk menyelamatkan ayahnya dari kematian.
Nah...yang aneh adalah fakta bahwa dalam pemeriksaan tersebut disebutkan bahwa ayahnya mendapat kanker stadium lanjut, hal itu agak berlebihan, setahu saya pemeriksaan thorax X-ray ini hanya bisa melihat anatomi organ seperti kondisi jantung seseorang misalnya jantung membesar atau kelainan jantung lainnya dan juga seperti kondisi jalan pernafasan (bronkhus dan paru-paru), misalnya penyakit bronkhitis atau tuberkulosis dimana pada gambar Thorax akan terlihat gambaran opaque (lebih terang dari daerah sekitar) di daerah bronkhus atau paru-paru. Contoh lainnya, pemeriksaan tersebut bisa juga melihat kerusakan pada tulang iga seperti fraktur (retak). Dan contoh terakhir adalah pemeriksaan ini juga dapat melihat mass di paru-paru (bisa di indikasikan sebagai pertanda kanker) maka akan terlihat gambaran opaque. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan thorax X-ray tersebut hanya bisa melihat secara anatomi kondisi jantung, jalan pernafasan, kerusakan pada tulang iga dan kondisi paru-paru (ada mass atau tidak). Meskipun bisa melihat mass tetapi tidak berarti dapat secara langsung menyebutkan ada tidaknya kanker dan tingkat berapa kanker tersebut. Karena untuk memutuskan hal tersebut, seseorang harus melakukan beberapa pemeriksaan, tidak hanya pemerikasaan thorax X ray saja, pemeriksaan thorax hanya sebagian dari pemeriksaan awal. Hal tersebutlah yang membuat saya ingin menuliskan keganjilan yang sangat jelas di film itu, film ini hanya konsen terhadap gambarnya yang secara komputerize sangat menakjubkan tetapi melupakan satu hal yang kecil dan hal yang kecil itu adalah star point dari cerita di film ini.

Ini salah satu contoh keganjilan2 di film2 hollywood. Tapi ga apa-apa namanya saja hollywood, semuanya terlihat mungkin dengan kemasan yang rapi jali.
Meski demikian, film ini bagus juga, terlihat jelas kecanggihan mereka dalam mengolah gambar secara komputerisasi. Meskipun ceritanya juga kurang masuk akal tetapi gambar2 yang ditampilkan luar biasa.


Sunday, March 4, 2007

His name is BR

This writing only to recall about some one special who caused me present in this world, from his part … I am exist.

He is the late Burhanuddin Rahman, he is a teacher in one of government high school, BR is lovely name from his family. His friends and his neighborhoods call him Pak Bur. His nephews and his nieces call him Uncle Bur. His wife and his children call him Papa. He was born in Cupak, Solok-West Sumatera, at 22nd in November 1935. The oldest child from 6 children, with discipline education by his father who a teacher as well. He leave of some places for reach good life for his family. A few times move from one city to another city, from his village Solok and then move to Batu Sangkar (one of city in west sumatera) and finally he decided to stay in Pekanbaru. In this place he started from beginning in one of government high school. He is lovely teacher for his students. Always presented in every student event, because his student love him very much. Very like singing if there is chance. Very like a beautiful and sexy woman, but…. he is a faithful husband. He is vocal person and he is idealist among his friend. Because of that he was still choose PPP Party in every General Election and active as board in the Party. Otherwise at that regime (Soeharto regime) required to everybody in government choose Golkar. Because of that some people didn’t like him but still a lot of people like him. Until one time he left his idealistic, he was become follower Golkar, because life and law demands. He ever a candidate of Pekanbaru DPRD but failed because his idealistic.

Before he married, he was continued his study in Yogyakarta, have pedicab (becak) for earn money to complete his need because his money from Solok always late, (at the time not easy to transfer your money, not like today). Some woman who using his pedicab (sometime he ride pedicab also) call him Kopral Jono, because he always attention his style, high man, handsome man, and always smile…..mmmm :)

He was ever a political arrest in Solok, at the time he was a teacher in Solok, and at his free day from the jail at the 22nd February 1968, his lovely wife was give birth to their first child, and her name is MILDA. MILDA is from words L=Lepas D=Dari A=Aduan I=Infiltrasi M=Marhaenis. This name for remaining him for this moment.

His wife a kindergarten teacher, she willing to quite from her job for her lovely family, because he want to his wife become mother house for their children, so their children get education in their house is very well. He is a responsible husband, a hard working, love to his wife and their children. He is very discipline and humorist. He has three daughters.

But…. the God only give him short life, so… he never saw smile of his wife when their daughter passed the university, saw their wedding, saw who is their husband, saw the birth of his grandchildren, saw the liveliness of them. A lot of thing he never saw.

For this time, only that's all Papa..what I remember about you. Finally...I want to say something to you... I want to introduce someone, someone who maybe you like (I hope so), because he is from a city that you always mention if you introduce your self to anybody which from that city with Java language in very well. I beg your blessing Papa...and I miss you today.. more than days before.


Indonesia Version

Tulisan ini hanya sekedar untuk mengenang kembali seseorang yang menyebabkab saya hadir di muka bumi ini, dari sebagian dirinyalah saya ada.

Beliau adalah Burhanuddin Rahman (Almarhum), seorang Pegawai Negeri Sipil tepatnya seorang guru. BR panggilan sayang keluarganya, Pak Bur panggilan akrab di kalangan anak didiknya, teman dan tetangganya, Uncle Bur panggilan ponakannya, Papa panggilan dari isteri dan anak2 nya. Dilahirkan di desa Cupak, Kabupaten Solok-Sumbar pada tanggal 22 bulan November tahun 1935. Anak tertua dari 6 bersaudara, dengan dididik secara disiplin oleh ayahnya yang Pegawai Negeri Sipil tepatnya seorang guru pula. Merantau dengan tujuan ingin mencari kehidupan yang lebih layak untuk keluarganya. Beberapa kali pindah kota, dari kota kelahirannya solok (sang isteri dan anak2 mereka juga lahir di kota ini, kemudian pindah ke Batu Sangkar (kota kecil yang terletak masih di Sumatera Barat), dan terakhir menambatkan bahtera rumah tangganya di kota Pekanbaru. Di kota ini beliau memulai lagi dari awal menjadi seorang guru salah satu SMA negeri. Beliau adalah salah satu guru yang dicintai siswa dan siswinya. Selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan siswanya, kalo istilah sekarangnya “kalo ga ada Pak Bur ga rame”. Paling suka bernyanyi di setiap ada kesempatan. Paling suka dengan wanita cantik dan seksi, tapi dia suami yang setia lho. Paling vokal dan idealis seantero teman sejawatnya. Saking idealisnya tetap memilih PPP di setiap Pemilu dan aktif sebagai pengurus meskipun di jaman itu (rezim Soeharto) mewajibkan semua Pegawa Negeri Sipil menjadi pengikut Golkar. Karena alasan tersebut banyak yang tidak suka beliau, tapi tidak sedikit juga mencintai beliau. Sampai suatu saat beliau menjadi pengikut Golkar karena tuntutan hidup dan hukum. Pernah menjadi calon calon DPRD Pekanbaru tetapi gagal dikarenakan idealismenya.

Sebelum menikah beliau pernah melanjutkan studi di Yogyakarta, mempunyai becak untuk sebagai tambahan memenuhi kebutuhan karena kiriman uang dari Solok selalu terlambat, karena di jaman itu tidak semudah sekarang ini dalam mentrasfer uang. Oleh wanita2 yang menggunakan jasa becaknya (terkadang beliau narik becak juga) dipanggil dengan sebutan kopral Jono, karena beliau cukup memperhatikan penampilan, wajah tinggi, tampan dan murah senyum…mmm…:)

Pernah juga menjadi tahanan politik semasa beliau menjadi guru di Solok, bertepatan pada hari kebebasannya tanggal 22 Februari 1968, isteri tercinta melahirkan anak pertama mereka sehingga anak pertama mereka diberi nama MILDA yang merupakan singkatan dari L=Lepas D=Dari A=Aduan I=Infiltrasi M=Marhaenis.

Isteri beliau seorang guru TK yang rela berhenti demi keluarga tercinta, karena beliau menginginkan sang isteri menjadi ibu rumah tangga seutuhnya sehingga anak mereka mendapatkan pendidikan di rumah dengan baik. Seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab, ulet dalam bekerja, sayang isteri dan anak2nya. Sangat menegakkan disiplin dan juga humoris. Mempunyai 3 orang anak perempuan yang dikemudian hari dapat membanggakannya tanpa sempat disaksikan oleh beliau karena umurnya tidak begitu lama. Tuhan hanya memberikan umur yang singkat kepada nya.

Sehingga beliau tidak sempat menyaksikan senyum isteri tercinta di saat kelulusan anak2 perempuannya dari peruguruan tinggi, menyaksikan perkawinan anak2 perempuannya, menyaksikan siapa pendamping hidup anak2 perempuannya, menyaksikan kelahiran cucu2nya, menyaksikan kelincahan dan kegilaan cucu2nya, banyak hal yang tidak sempat beliau saksikan.

Saat ini, itulah yang aku ingat tentang dirimu Pa. Akhirnya..aku hanya ingin mengatakan sesuatu, aku ingin memperkenalkan seseorang kepada mu, seseorang yang mungkin kau suka karena dia berasal dari daerah yang selalu kau sebutkan pada saat memperkenalkan diri kepada orang yang berasal dari kota itu dalam bahasa jawa yang faseh. Aku mohon doa restumu Papa....Aku merindukan mu lebih dari hari2 kemaren.