Sunday, May 26, 2019

cervical osteoarthritis

Pagi ini kita bahas tentang cervical osteoarthritis (COA) atau dikenal juga dengan Spondilosis servikal atau artritis leher. Kondisi ini adalah suatu kondisi yang diakibatkan oleh kerusakan ruas tulang leher dan bantalannya, sehingga menekan saraf tulang belakang dan menimbulkan gejala umum berupa nyeri leher, bahu, dan kepala. Spondilosis servikal terjadi akibat proses penuaan, namun dapat diperburuk oleh faktor lain.


Spondilosis servikal paling sering ditemukan pada usia 40-60 tahun, dan pada laki-laki dapat timbul lebih awal dibanding wanita. Diperkirakan bahwa 90% orang yang telah berusia 60 tahun ke atas mengalami masalah ini. Namun, spondilosis servikal dapat juga timbul pada orang muda karena penyebab lain, biasanya karena ada cedera sebelumnya.

Sebelum kita lebih jauh membahas si COA ini, baik juga kalo kita liat dulu video terkait ini ya... monggo... diklik link berikut.


Gejala nya

Spondilosis dapat mengakibatkan menyempitnya saluran tulang belakang dan menekan saraf tulang belakang sehingga dapat muncul gejala, seperti:

  • Kaku pada leher.
  • Sakit leher yang diperburuk saat batuk atau bersin.
  • Nyeri dapat menyebar ke daerah kepala, bahu, dan lengan.
  • Terasa kesemutan, kaku, dan lemah pada lengan, tangan, tungkai, dan kaki.
  • Kesulitan berjalan dan susah mengoordinasikan gerakan.
  • Muncul gerakan involunter pada tungkai.
  • Tidak bisa menahan buang air kecil dan buang air besar.

Namun spondilosis servikal bisa juga tidak menimbulkan gejala, apabila tidak menekan saraf tulang belakang. Mungkin hanya akan muncul nyeri dan kaku pada leher.

Penyebab nya

Spondilosis servikal utamanya terjadi akibat perubahan struktur dan kerusakan jaringan pada tulang belakang dan tulang leher. Perubahan yang terjadi dapat berupa:
  • Menipisnya bantalan tulangTulang leher merupakan bagian dari tulang belakang yang bentuknya seperti pilar yang memiliki ruas. Di antara ruas tersebut diisi oleh bantalan tulang. Seiring bertambahnya usia, bantalan ini akan menipis akibat berkurangnya cairan pada bantalan tersebut. Jika bantalan ini menipis, akan sering terjadi gesekan antar tulang.
  • Herniasi bantalan tulang. Akibat penuaan, bantalan tulang leher juga dapat mengalami keretakan, sehingga membuat bantalan ini menonjol dan menekan saraf tulang belakang.
  • Ligamen kaku. Penuaan juga dapat menyebabkan ligamen atau jaringan ikat antara tulang leher menjadi kaku dan tidak fleksibel.
  • Pengapuran tulang leher. Sebagai respon terhadap menipisnya bantalan tulang, tulang leher akan membentuk jaringan tambahan dalam upaya menjaga keutuhan tulang leher. Jaringan tulang tambahan ini dapat menekan saraf tulang belakang.
  • Usia. Risiko seseorang mengalami spondilosis servikal akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
  • Merokok. 
  • Faktor genetik. Jika ada anggota keluarga yang mengalami spondilosis servikal, kerabat keluarga tersebut juga memiliki risiko lebih mudah terkena spondilosis servikal.
  • Pekerjaan. Pekerjaan yang melibatkan gerakan leher berulang, posisi yang tidak ergonomis, serta melibatkan tekanan pada leher dapat memudahkan seseorang terkena spondilosis servikal.
  • Cedera leher. Seseorang yang pernah mengalami cedera leher, lebih rentan mengalami spondilosis servikal.

Pengobatan nya

Pengobatan untuk spondilosis servikal tergantung dari beratnya gejala yang yang dirasakan. Apabila gejala masih ringan, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit yang dijual bebas, misalnya paracetamol atau ibuprofen. Anda juga dapat mengompres bagian leher yang terasa nyeri dengan air hangat atau es untuk mengurangi nyeri pada otot, serta menggunakan penyangga leher (brace atau collar neck). Namun, penggunaan penyangga leher tidak boleh untuk jangka panjang, karena akan melemahkan otot leher. Selain itu, penderita juga disarankan untuk:
  • Olahraga teratur
  • Menghindari posisi leher menunduk dan memutar leher
  • Menghindari posisi mendongak yang terlalu lama
  • Menghindari duduk atau berdiri yang terlalu lama
  • Memilih kursi yang nyaman untuk duduk
RNRN

Oke...kalo begitu, yang saya tulis untuk lebih memahami hasil diganosa saja...selanjutnya tentu kudu konsul ke dokter... dan sepertinya bagi saya saat ini olahraga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa di tawar lagi (kudu cari tau olahraga yang cocok dengan kasus ini) dan terkait kurangin menunduk, mmm... itu berarti medsos pakai laptop atau PC saja... kurangi penggunaan gudget bisa menjadi solusi saat ini... 

Baiklah... insyaallah...

Ref:

No comments: