Monday, May 3, 2010

"menerima apa adanya"... KickAndy inspiring me









Begitu banyak di sekeliling ku yang dapat memberikan inspirasi dan pelajaran yang sangat berharga di dunia ini. Contohnya acara Kick Andy 2 minggu terakhir (23 dan 30 April 2010), yang menampilkan pasangan yang tidak sempurna. Dimana seorang normal memilih pasangan hidupnya yang mempunyai keterbatasan (seperti tuna rungu, tuna netra, lumpuh, cacat akibat polio, orang kerdil) dan mereka memilih dengan kesadaran penuh sehingga mereka siap menanggung konsekuensi dari apa yang mereka telah pilih, mulai dari dijauhkan oleh orang-orang terdekat sampai tidak dianggap anak lagi oleh orang tua mereka. Mereka (yang normal) dianggap aneh oleh sekeliling mereka, diberi fisik yang sempurna kok malah memilih pasangan hidup yang punya keterbatasan, seperti ga ada yang lain saja, padahal mereka punya potensi untuk mendapatkan yang lebih bukan sekedar yang telah mereka pilih sekarang. Tetapi bagi mereka yang hatinya terbuat dari emas itu.. bagi mereka yang memilih pasangan hidup seperti yang ditayangkan di Kick Andy itu.. mereka memilih pasangan hidup dengan hati, mereka mendengarkan hati mereka, bagi mereka fisik ga penting, ketidak sempurnaan pasangan mereka ga penting, kata-kata pelecehan dari orang-orang terdekat dan lingkungan sekitar ga penting, yang penting bagi mereka adalah ketulusan, keikhlasan, hati yang bersih, dan rasa juang pasangannya lah yang lebih penting.

Takjub memang melihat tayangan itu, di jaman yang memamerkan segala keindahan keduniawian ini, dimana fisik sangatlah penting, penilaian orang dan lingkungan sekitar sangatlah penting, masih ada orang-orang yang mendengar dan yakin dengan hati mereka. “Terbuat dari apa ya hati mereka” pikirku pada saat itu. Sepertinya berhati emas tidaklah cukup untuk menggambarkan hati mereka, aku rasa lebih dari sekedar emas.

Dan takjubku semakin bertambah, ketika mereka mengatakan masalah yang mereka jumpai biasa saja, sedangkan dari cerita mereka dapat disimpulkan bahwa masalah terberat adalah pada tahun-tahun awal perkawinan mereka, dimana disamping mereka belajar menerima kekurangan pasangan yang tidak tampak (bukan secara fisik) seperti halnya yang dialami pasangan normal, mereka juga mendapat tekanan dari luar, yaitu orang terdekat dan lingkungan sekitar, dan yang pasti lebih banyak yang menekan daripada memberikan semangat, tapi semua itu mereka lalui dengan kesabaran, keyakinan, kekuatan cinta, keberterimaan terhadap pasangan yang tinggi sehingga mereka dapat melalui semuanya dengan sukses dan alhamdulillah perkawinan mereka langgeng sampai sekarang, sampai pada saat ditayangkan oleh KickAndy dan tentunya sesudah tayangan itu.

Semua ketakjuban itu berawal dari satu hal yang mereka yakini dan lakukan, yaitu “keberterimaan terhadap pasangan” atau dengan istilah yang lebih sering kita dengar “menerima apa adanya pasangan”. Begitu dahsyatnya ternyata kata-kata “menerima apa adanya” dalam sebuah hubungan, dalam hal ini sebuah hubungan perkawinan. Disinilah aku menemukan makna yang sebenarnya dari “menerima apa adanya”. Aku sering mengemukakan “saya menerima kamu apa adanya” tetapi kadang dalam kenyataan dan perbuatan, sering lupa akan kata-kata itu, jadi malu hati….. thank u Kick Andy…

Dan akhirnya… semua tergantung pada indifidu yang mengarungi bahtera perkawinan, bukan karena memiliki pasangan sempurna atau tidak, tetapi “menerima apa adanya pasangan” itulah yang penting untuk diyakini dan dilaksanakan dalam setiap perbuatan, because no body perfect… including me….dan jangan lupa kekuatan cinta, ketulusan hati dan juga kesabaran harus selalu dijaga keberadaannya didalam sebuah hubungan.

Kan ku ingat selalu… kan ku ingat selalu… kan ku ingat selalu… selalu… selalu… selalu…!!!