Takjub memang melihat tayangan itu, di jaman yang memamerkan segala keindahan keduniawian ini, dimana fisik sangatlah penting, penilaian orang dan lingkungan sekitar sangatlah penting, masih ada orang-orang yang mendengar dan yakin dengan hati mereka. “Terbuat dari apa ya hati mereka” pikirku pada saat itu. Sepertinya berhati emas tidaklah cukup untuk menggambarkan hati mereka, aku rasa lebih dari sekedar emas.
Dan takjubku semakin bertambah, ketika mereka mengatakan masalah yang mereka jumpai biasa saja, sedangkan dari cerita mereka dapat disimpulkan bahwa masalah terberat adalah pada tahun-tahun awal perkawinan mereka, dimana disamping mereka belajar menerima kekurangan pasangan yang tidak tampak (bukan secara fisik) seperti halnya yang dialami pasangan normal, mereka juga mendapat tekanan dari luar, yaitu orang terdekat dan lingkungan sekitar, dan yang pasti lebih banyak yang menekan daripada memberikan semangat, tapi semua itu mereka lalui dengan kesabaran, keyakinan, kekuatan cinta, keberterimaan terhadap pasangan yang tinggi sehingga mereka dapat melalui semuanya dengan sukses dan alhamdulillah perkawinan mereka langgeng sampai sekarang, sampai pada saat ditayangkan oleh KickAndy dan tentunya sesudah tayangan itu.
Semua ketakjuban itu berawal dari satu hal yang mereka yakini dan lakukan, yaitu “keberterimaan terhadap pasangan” atau dengan istilah yang lebih sering kita dengar “menerima apa adanya pasangan”. Begitu dahsyatnya ternyata kata-kata “menerima apa adanya” dalam sebuah hubungan, dalam hal ini sebuah hubungan perkawinan. Disinilah aku menemukan makna yang sebenarnya dari “menerima apa adanya”. Aku sering mengemukakan “saya menerima kamu apa adanya” tetapi kadang dalam kenyataan dan perbuatan, sering lupa akan kata-kata itu, jadi malu hati….. thank u Kick Andy…
Dan akhirnya… semua tergantung pada indifidu yang mengarungi bahtera perkawinan, bukan karena memiliki pasangan sempurna atau tidak, tetapi “menerima apa adanya pasangan” itulah yang penting untuk diyakini dan dilaksanakan dalam setiap perbuatan, because no body perfect… including me….dan jangan lupa kekuatan cinta, ketulusan hati dan juga kesabaran harus selalu dijaga keberadaannya didalam sebuah hubungan.